Saturday, April 27, 2019

Data dan Teknik Penelitian serta Kegunaan Penelitian Sosiologi

1) Data Penelitian
Menurut cara memperoleh atau sumbernya, data dibedakan sebagai berikut.
a) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama. Miasalnya, petugas sensus penduduk mendatangi setiap rumah tangga dan menanyakan tentang jumlah anggota keluarga.
b) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolahnya. Misalnya, suatu departemen memperoleh data dari Badan Pusat Statistik
Menurut sifatnya, data dibedakan sebagai beriku.
a) Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentu angka
b) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka
Data penelitian dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a. Data nominal adalah data yang hanya mendapat dikelompokkan secara terpisah menjadi dua atau beberapa kelompok yang tidak ada hubungannya, disebut juga data diskrit,pilah,dan kategorik.
b. Data ordinal adalah data yang menunjukan pada tibgkatan tertentu
c. Data interval menunjukan adanya jarak antara data yang satu dengan data yang lain.
d. Data rasio merupakan data yang lebih tinggi tingkatannya dari data interval, karena dalam data rasion diperbolehkan perbandingan.

2) Teknik penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif
a. Kelebihan metode kuesioner
Tidak memerlukan hadirnya peneliti
Dapat dibagikan secara serentak kepada responden
Dapat dijawab saat waktu senggang responden
Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas,jujur,dan tidak malu-malu menjawab
Dapat dibuat berstandar dengan memberi pertanyaan yang sana persis
b. Kekurangan metode kuesioner
Respoden sering tidak teliti
Seringkali sukar dicari validitasnya
Responden sengaja memberikan jawaban yang tidak objektif
Angket yang dikirim lewat pos, pengembaliannya sangat rendah
Waktu pengembaliannya tidak serentak
2. Teknik Pengumpulan data penelitian kualitatif
a. Wawancara
1) Kelebihan wawancara
a) Informasi yang diperoleh memiliki kualitas tinggi
b) Dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi
c) Orang diwawancari dapat menjawab dengan bebas dan tidak terbatas oleh pilihan-pilihan
d) Pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan
e) Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal
1) Kekurangan metode wawancara
a) Keberhasilan hasil wawancara sangat bergantung dari kepandaian pewawancara
b) Wawancara sangat menggangu kerja dari orang yang di wawancara bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas
c) Hasil wawancara bias dipengaruhi oleh pendapat orang yang diwawancari
b. Pengamatan
1) Kelebihan metode pengamatan
a) Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan
b) Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan
2) Kekurangan metode pengamatan
a) Biasanya, orang yang diamati merasa terganggu sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya
b) Dapat menganggu pekerjaan yang sedang dilakukan

3) Kegunaan penelitian sosial

1. Penjajakan (eksporatif) berguna untuk mencari cara-cara memecahkan problem social, sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka
2. Deskriptif, berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena social tertentu.
3. Eksplantori, berguna untuk menjelaskan sebab-sebab yang melatarbelakangi suatu keadaan social
4. Evaluative, yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tercapainya tujuan yang ditetapkan pada awal program.
5. Prediktif, yaitu penelitian social berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena social yang akan terjadi.
Berdasarkan kegunaannya, penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis:
1. Penelitian Dasar
Sebuah penelitian disebut penelitian dasar jika penelitian tersebut berguna untuk memahami fundamental nature dari suatu fenomena social atau menyediakan dasar pengetahuan dan pemahaman yang dapat digeneralisasi pada berbagai berbagai wilayah kebijakan, masalah, atau wilayah kajian.
2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah pemanfaatan atau penerapan ilmu pengetahuan pada isu-isu praktis, seperti untuk menjawab persoalan kebijakan atau social problem solving.

Prosedur, Metode dan Pendekatan Penelitian sosiologi

1. Metodologi Penelitian
a. Metodologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu methods yang berarti cara atau jalan,dan logos yang berarti ilmu
b. Metodologi penelitian adalah ilmu yang membicarakan tata cara atau jalan sehubungan dengan adanya penelitian.
2. Prosedur Penelitian
a. Tahap perencanaan, yaitu tahap dimana sebuah penelitian dipersiapkan. Semua hal yang berhubungan dengan penelitian dipersiapkan pada tahap ini.
b. Tahap pelaksaan, merupakan sebuah tahap di mana sebuah penelitian sudah dilaksanaan. Tahap ini meliputi pengumpulan data,analisi data, dan penarikan kesimpulan.
c. Tahap penulisan, merupakan tahap di mana sebuah penelitian telah selesai dilaksanakan.
Tahap-tahap penelitian yang lebih rinci adalah sebagai berikut.
a) Mendefinisakan dan merumuskan masalh.
b) Melakukan studi kepustakaan
c) Merumuskan hipotesis yang tujuannya untuk menuntun jalan pikiran peneliti agar mencapai hasil penelitiannya.
d) Menentukan racangan penelitian
e) Mengumpulkan data
f) Mengolah dan menyajikan informasi
g) Mengalisis dan menyajikan informasi
h) Menghimpun kesimpulan dan generalisasi
i) Membuat laporan dan menginterpretasikannya

3) Pendekatan penelitian
a) Pendekatan kualitatif merupakan cara pandang peneliti dengan mengadopsi desain kualitatif dalam melakukan studi. Desain penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik, yaitu lebih bersifat umum, fleksibel, dinamis, eksploratif, dan mengalami perkembangan selama proses penelitian berlangsung.
b) Pendekatan kuantitatif di sini bisa didefinisikan sebagai cara pandang peneliti dengan mengadopsi desain penelitian kuantitatif
c) Pendekatan campuran atau mix method mengadopsi kedua pendekatan yang sudah dijelaskan diatas.

Jenis-jenis penelitian Sosiologi

1. Penelitian menurut Tujuan
a. Penelitian terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
b. Penelitian murni/dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam
.
2. Penelitian Menurut Metode
a. Penelitian survei, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel sampel yang diambil dari populasi tersebut.
b. Penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan menurut ke belakang untuk  mengetahui factor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
c. Penelitian eksperimen, yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
d. Penelitian naturalistic atau sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alami (sebagai lawannya) dimana penelitian adalah instrument kunci.
e. Policy research, yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisisterhadap masalah-masalah social yang mendasar.
f. Action research, merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat.
g. Penelitian evaluasi, berkenaan dengan analisi yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
h. Penelitian sejarah, berkenaan dengan analisi yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.

3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
a. Tingkat eksplanasi, adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian eksplanasi adalan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variable” yang diteliti serta hubungan antara satu variable dengan variable yang lain.
b. Penelitian deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri.
c. Penelitian variabel komparatif, adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.

d. Penelitian asosiatif/hubungan, merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih

4. Penelitian Menurut Jenis Data
a. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar
b. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring)

KISI-KISI UASBN BIOLOGI SMA 2018/2019

KISI-KISI UASBN BIOLOGI
TAHUN AJARAN
2018/2019

1.Menjelaskan keanekaragaman hayati
a) Keanekaragaman Gen
    Variasi gen menyebabkan genotipe (sifat yang tidak tampak) dan fenotippe (sifat tampak) pada setiap makhluk hidup berbeda-beda.Terjadi karena interaksi gen dengan lingkungan.

b) Keanekaragaman Jenis
Menyebabkan terjadinya perbedaan antara jenis yang satu dengan jenis yang lainnya. Dikatakan berbeda jenis karena apabila keduanya dikawinkan akan menghasilkan keturunan yang semuannya mandul.
Contoh : kelapa, kurma,sagu  atau  kucing,harimau,singa

c) Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem sangat dipengaruhi keanekaragaman jenis, semakin tinggi keanekaragaman jenis maka semaki stabil ekosistem tersebut.

i. Ekosistem Hutan Hujan Tropis
ii. Ekosistem Gurun
iii. Ekosistem Pantai
iv. Ekosistem Padang Rumput (Sabana)
v. Ekosistem Lumut

2.Peranan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Contoh: Peranan Bakteri dalam pembuatan Keju
Bakteri yang digunakan dalam pembuatan keju yaitu Lactococcus lactis dan Streptococcus lactis . Lactococcus lactis dan Streptococcus lactis berperan dalam fermentasi susu dan produksi berbagai jenis keju. Adapun peranan bakteri bakteri ini pada proses pembuatan keju diantaranya sebagai berikut:

a) bakteri diperlukan untuk menghasilkan asam laktat
b) Pada pembuatan keju Asam Laktat dapat menghasilkan gumpalan susu berbentuk seperti tahu
c) Gumpalan ini kemudian dipadatkan dan diberi garam
d) Garam berfungsi untuk mempercepat proses pengeringan, penambahan rasa dan pengawet.
e) Keju kemudian diperam atau dimatangkan selama sekitar 4 minggu.
f) Selama proses pemeraman inilah citarasa dan tekstur keju terbentuk

3. Menentukan dasar pengelompokkan divisi yang berbeda
Tanaman dibedakan menjadi 2 yaitu tanaman berpembuluh dan tidak berpembuluh
A. Tanaman tidak berpembuluh
Dibagi menjadi 3 divisi:
I. Bryophyta (lumut daun)
II. Hepatophyta (lumut hati)
III. Anthocerophyta (Lumut tanduk)
B. Tanaman berpembuluh
i. Tidak berbiji
 Dibagi menjadi 4 divisi :
A. Psilophyta (akar daun belum sesungguhnya, spora berada di ketiak daun)
B. Lycophyta (paku kawat)
C. Sphenophyta (paku ekor kuda (hidup ditempat lembab))
D. Pterophyta (paku modern)
ii. Berbiji
1. Gymnospermae (biji terbuka)
a) Divisi Cycadophyta
b) Divisi Ginkgophyta
c) Divisi Gnetophyta (melinjo)
d) Divisi Pinophyta (ciri khas daun seperti jarum, contohnya pinus)

2. Angyospermae (biji tertutup)

C. Fungi
Dikelompokkan menjadi 3 divisi dengan pengelompokkan berdasarkan spora seksual yang dihasilkan, yaitu :
1. Zygomycota (hifa tidak bersekat, menghasilkan spora seksual zigospora  dan spora aseksual sporagiospora)
Contoh : rhyzopus oryzae (berperan dalam produksi tempe)

2. Ascomycota (hifa bersekat, menghasilkan spora aseksual askospora atau pembentukan konidium, pertunasan dan fragmentasi)
Contoh : Penicillium (pembuatan antibiotik)

3. Basidiomycota (hifa bersekat, menghasilkan spora seksual basidiospora)
Contoh : Genoderma (jamur kayu)

4. Deutromycota (belum diketahui cara reproduksi seksualnya)


                                                 ASOMYCOTA


ZYGOMYCOTA

                                                                  BASIDIOMYCOTA

  
                                                                   DEUTROMYCOTA




4. Identifikasi Takson Berdasarkan Gambar
Contoh: gambar dikelompokkan dalam satu famili.
Cari persamaannya.


5. Menganalisis Komposisi Jaring-Jaring Ekosistem
Jaring-jaring makanan merupakan rantai makan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk jaring-jaring
Herbivora : memperoleh energi dari produsen
Karnivora: memperoleh energi dari herbivora atau karnivora dibawahnya
Dekomposer; pengurai materi organik yang sudah mati menjadi materi anorganik

6. Gambar Simbiosis, Jenis Simbiosis\
a) Simbiosis Mutualisme
b) Simbiosis Komensalisme
c) Simbiosis Parasitisme
d) Simbiosis Netralisme (tidak saling menguntungkan ataupun merugikan)
e) Simbiosis Amensalisme
Interaksi dimana salah satu dari organisme dirugikan namun pihak lain tidak diuntungkan maupun dirugikan. (Kebalikan Simbiosis Komensalisme)
Contoh :  Pohon Walnut dengan Tumbuhan Disekitarnya
Pohon walnut merupakan tanaman yang menghasilkan kacang walnut yang saat ini cukup digemari oleh beberapa masyarakat di Indonesia. Meskipun menguntungkan bagi manusia karena menghasilkan kacang walnut, akan tetapi keberadaan pohon walnut ini dapat merugikan tanaman lainnya. Mengapa bisa demikian ? Hal ini dikarenakan pohon walnut ini memiliki senyawa alelopati. Senyawa alelopati merupakan senyawa yang memiliki sifat kimia dengan sifatnya yang dapat merusak ataupun menghambat pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang berada disekitarnya.
Adapun tujuan dari tanaman walnut mengeluarkan senyawa tersebut tidak lain adalah agar mendapatkan nutrisi yang lebih bagus yang berkompetisi dengan tanaman yang berada disekitarnya tersebut. Maka dari itu, interaksi antara pohon walnut dengan tanaman yang berada disekitarnya ini tentu hanya menguntungkan bagi pihak tanaman walnut saja, sedangkan tanaman lain mengalami hambatan dalam proses perkembangbiakkannya karena senyawa tersebut

f) Simbiosis Kompetisi (saling berkompetisi untuk memenuhi kebutuhan)
Dibagi menjadi 2, yaitu : Interspesifik (spesies yang sama) dan Intraspesifik (spesies yang berbeda)
Contoh : Harimau dan Singa, tanaman Tumpang Sari

g) Simbisis Predasi (hubungan antara mangsa dan pemangsa)

h) Simbiosis Protokooperasi
Simbiosis yang keduannya saling menguntungkan akan tetapi tidak menjadi suatu keharusan.
Contoh: burung Plover dan Buaya

Penjelasan : burung plover sering hinggap di mulut buaya untuk membersihkan sisa -sisa makanan di mulut buaya. Burung plover diuntungkan karena mendapatkan makanan dan buaya diuntungkan karna dibersihkan mulutnya. Akan tetapi kelangsungan hidup burung Plover tidak bergantung pada sisa makanan di mulut buaya, begitupun sebaliknya. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan timbal balik tersebut tidak menjadi suatu keharusan.

7. SOAL PUSAT (dampak perubahan lingkungan)
Soal penalaran

8. Struktur dan Fungsi Alat Indra
a) TELINGA


Fungsi telinga : sebagai indra pendengaran

Didalam telinga terdapat 3 reseptor pendengaran dan keseimbangan. Telinga dapat dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:
i. Telinga Luar
Terdiri atas Daun Telinga dan Saluran telinga yang dindingnya dapat menghasilkan minyak serumen.
Fungsi : Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi ke dalam telinga

ii. Telinga Tengah

Terdiri atas beberapa bagian, yaitu :
a) Selaput Pendengaran (Membran Timpani)
FUNGSI: Menangkap getaran bunyi dan menyalurkan ke tulang-tulang pendengar

b) Tulang-Tulang pendengaran yang terdiri atas Tulang Martil (maleus), Tulang Landasan (inkus), Tulang Sanggurdi (stapes)
FUNGSI: mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani menuju ke jendela oval telinga dalam

c) Saluran Eustachius (saluran penghubung rongga telinga dengan rongga faring)
FUNGSI: penghubung rongga telinga dengan rongga faring

d) Saluran Telinga (tabung auditori)
FUNGSI : menghasilkan minyak dibagian dinding dan mencegah hewan kecil masuk ke telinga

iii. Telinga Dalam
a) Rumah Siput (koklea) yang didalamnya terdapat alat pendengaran disebut organ korti
FUNGSI : Meneruskan rangsang getaran bunyi
Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori

b) Alat Keseimbangan, terdiri atas :
i. Saluran Setengah Lingkaran (kanalis semisirkularis)
FUNGSI: Alat keseimbangan tubuh

ii. Ampula yang didalamnya terdapat Sakulus dan Utrikulus
FUNGSI:(berisi cairan endolimfe dan butiran kalsium)
Menjaga keseimbangan tubuh



9.Menentukan Struktur dan Fungsi Organ Wanita
a) OVARIUM

Fungsi Ovarium

Ovarium memiliki 2 (dua) fungsi yaitu fungsi reproduksi dan fungsi endokrin.

Fungsi Ovarium Sebagai Organ Reproduksi

Pada setiap ovarium akan terjadi perkembangan sel telur. Pada proses tersebut, sel telur akan disertai sekelompok sel yang disebut sel folikel, yaitu sel yang berisi cairan tempat tumbuhnya sel telur. Perkembangan sel folikel tersebutakan dirangsang oleh hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH). Dari masa embrio, sudah terjadi perkembangan oogonium menjadi oosit, sedangkan oosit tidak akan berkembang menjadi sel ovum matang hingga dimulainya masa pubertas.
Setelah mulai memasuki masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan sel folikel dan dikeluarkan ovarium ke uterus (rahim). Sel ovum atau sel telur siap dibuahi sel sperma pria. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka seorang wanita akan mengalami masa mestruasi, yaitu luruhnya dinding endometrium bersama dengan sel ovum yang tidak dibuahi. Sedangkan jika sel telur/ovum berhasil dibuahi sel sperma, maka hasil pertemuan keduanya atau hasil fertilisasi (pembuahan) akan tumbuh dan berkembang di uterus (rahim) menjadi embrio.

Fungsi Ovarium Sebagai Kelenjar Endokrin

selain berperan dalam memproduksi ovum atau sel telur, ovarium berfungsi sebagai kelenjar endokrin. Ovarium dapat menghasilkan 2 (dua) hormon, dimana kedua hormon tersebut memiliki fungsi utama untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesuburan. Hormon tersebut adalag hormon estrogen dan hormon progesteron.
Hormon Estrogen
Hormon estrogen asalah hormon seks yang penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi. Secara kimia, estron mengacu pada hormon yang terdiri dari estrone, estradiol dan estriol. Fungsi hormon estrogen bagi wanita, diantaranya yaitu:
· Merangsang perkembangan organ seks sekunder seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan dan ketiak.
· Mengatur siklus menstruasi dan mengendalikan pertumbuhan dinding rahim selama masa menstruasi.
· Berperan dalam pembentukan tulang serta pembekuan darah.
· Dapat mempengaruhi kulit, rambut, selaput lendir dan otot panggul.
Hormon Progesteron
Hormon progesteron adalah hormon golongan steroid memiliki fungsi utama yang berhubungan dengan siklus menstruasi, kehamilan dan perkembangan embrio. Fungsi progesteron, diantaranya yaitu:
· Mengubah dinding endometrium rahim untuk mempersiapkan tempat yang nyaman untuk pertumbuhan janin.
· Menurunkan respon kekebalan tubuh wanita selama terjadinya proses pembuahan untuk mempersiapkan kehamilan.
· Bekerja sama dengan hormon prolaktin untuk mematangkan payudara agar bisa memproduksi asi.
· Meningkatkan gairah seksual pada wanita.
· Membantu perkembangan saraf otak dan berperan dalam melindungi serta pemulihan cedera jaringan otak dari kerusakan.



10. Mengidentifikasi Faktor Eksternal Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a) Faktor Eksternal
i. Makanan
ii. Air
iii. Suhu
iv. Cahaya
v. Kelembaban

11. SOAL PUSAT : Menjelaskan Struktur & Fungsi Jaringan Tumbuhan Tingkat Tingkat Berdasarkan Ganbar (pohon Aren)

12. Struktur dan Fungsi Jearingan Vetebrata : SARAF



Struktur Sel Saraf

Sistem saraf, baik yang berupa sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi, tersusun atas jaringan-jaringan saraf. Jaringan saraf tersebut tersusun lagi oleh jutaan sel saraf dengan struktur yang sama. Sel saraf inilah yang dinamakan neuron.
Neuron atau sel saraf adalah sel yang berbeda dengan sel-sel pada jaringan penyusun tubuh lainnya. Terdapat ciri spesifik yang dimilikinya yaitu adanya penjuluran sitoplasma yang panjang, serta adanya komponen penyusun lain seperti dendrit dan akson.

1. Badan Sel

Badan sel adalah komponen sel syaraf yang berukuran paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus (inti sel) dan sitoplasma yang memanjang dan bercabang. Badan sel berfungsi sebagai penerima impuls (rangsangan) dari cabang sitoplasma yang bercabang (dendri) menuju ke akson.

2. Inti Sel (Nukleus)

Inti sel adalah inti dari sel saraf yang berfungsi sebagai regulator segala kegiatan yang terjadi di sel saraf. Intisel berada di tengah badan sel, mengambang di antara sitoplasma.

3. Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan sel yang mengandung protein tinggi. Sitoplasma dibungkus atau diselubungi oleh sel neurologia yang juga membantu sel dalam memperoleh suplai makanan.

4. Dendrit

Dendrit adalah sekumpulan serabut sel saraf pendek yang bercabang-cabang halus dan merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi sebagai penerima impuls dan menyampaikan impuls yang diterimanya menuju badan sel.

5. Neurit (Akson)

Neurit atau akson adalah sebuah serabut sel saraf panjang yang merupakan perluasan dari badan sel. Akson berfungsi untuk mengirimkan impuls yang telah diolah badan sel menuju sel saraf lainnya melalui sinapsis. Akson dilindung olehselubung meilin. Selubung ini berupa selaput berbahan lemak yang berfungsi melindungi akson dari kerusakan.

6. Sel Schwann

Pada beberapa vertebrata, akson pada sel sarafnya diselubungi oleh sel schwann. Sel schwann adalah sel penyokong akson yang berfungsi menyediakan suplai makanan bagi metabolisme akson dan membantu regenerasi akson. Antara satu sel schwan satu dengan sel schwann lainnya terdapat pengubung yang berfungsi untuk mempercepat pengiriman (transmisi) impuls menuju sinapsis. Penghubung ini bernamanodus rainver.

7. Sinapsis

Sinapsis adalah ujung dari akson yang berfungsi untuk meneruskan impuls menuju ke neuron lainnya. Sinapsis dari satu neuron akan terhubung dengan dendrit dari neuron lainnya. Transmisi impuls dilakukan dengan mengeluarkan bahan kimia yang bernama neurotransmitter sebagai impuls baru bagi dendrit di neuron lainnya.

Neurotransmitter dihasilkan oleh kantong yang terdapat di ujung akson, bernama bulbus akson. Neurotransimitter sendiri berupa campuran asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf dari sinapsis.

Jenis Jenis Sel Saraf

Berdasarkan cara kerjanya dalam mengirim impuls dan posisinya dari sel lain, sel saraf dapat diberdakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis sel saraf tersebut yaitu sel saraf sensorik (neuron sensori), sel saraf penghubung (neuron intermediat), dan sel saraf motorik (neuron motor).

1. Sel Saraf Sensorik (Neuron Sensori)

Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menyampaikan impuls (rangsangan) dari reseptor (penerima rangsangan) menuju ke sel saraf penghubung atau sistem saraf pusat (sumsum tulang belakang dan otak). Sel saraf ini memiliki badan sel yang saling bergerombol membentuk ganglion dan sambung menyambung menuju sumsum tulang belakang.

2. Sel Saraf Penghubung (Neuron Intermediat)

Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang membentuk rantai penghubung antara sel saraf sensorik dan sistem saraf pusat, atau antara saraf pusat dengan sel saraf motorik. Sel saraf penghubung terdapat hampir di seluruh bagian tubuh dan menjadi lintasan impuls bagi koordinasi saraf. (Baca selengkapnya : Bagian Bagian Otak dan Fungsinya)

3. Sel Saraf Motorik (Neuron Motor)

Sel saraf motorik adalah sel saraf yang berfungsi mengirimkan impuls berupa perintah dari sistem saraf pusat menuju ke jaringan otot dan kelenjar untuk melakukan respon


13. SOAL PUSAT : Mekanisme Kerja Organ Pernapasan
   Kandungan Oksigen yang masuk saat mendaki gunung

Kadar oksigen di gunung lebih tipis dibandingkan di dataran rendah; makin tinggi sebuah tempat maka makin tipis kadar oksigennya. Tak heran banyak pendaki, yang sudah biasa mendaki gunung sekalipun, bernafas terengah-engah.





14. Manfaat ASI
a) ASI kaya akan zat penting yang dibutuhkan bayi
b) ASI sebagai sarana untuk mendekatkan ibu dan bayi
c) ASI memberikan kekebalan yang optimal untuk bayi
d) ASI selalu segar
e) ASI lebih higienis dibanding susu lain
f) ASI menjadi pelindung yang baik
g) Manfaat ASI melindungi berbagai alergi makanan
h) Manfaat ASI untuk ibu dan bayi
Manfaat air susu ibu bukan hanya untuk sang bayi akan tetapi juga untuk sang ibu, karena dengan menyusui, sang ibu dapat melepaskan ketegangan yang ada pada payudaranya. Selain itu ASI memperkecil risiko sang ibu terkena kanker ovarium, dibanding dengan wanita yang tidak memberikan ASI pada sang bayi.


15. Gangguan ibu hamil dan janin akibat konsumsi Ekstasi
i. Terganggunya perkembangan bayi
Ekstasi berakibat keterlambatan perkembangan pada bayi saat dilahirkkan nanti. Terdapat juga gangguan gangguan lainnya yaitu berupa : gangguan pertumbuhan otak, lahir dengan berat badan rendah meski cukup bulan, lahir prematur, janin meninggal, terlepasnya plasenta sebelum bayi lahir

ii. Sensor Motorik pada bayi menjadi rendah
Konsumsi ekstasi untuk menghilangkan stres selama kehamilan mengakibatkan menurunnya sensor motorik pada bayi. Saat bayi lain tumbuh dengan pesat saat proses merangkak dan berjalan, maka bayi yang ibunya mengonsumsi ekstasi akan memiliki perkembangan yang lambat

iii. Gangguan menyeimbangkan kepala
Ekstasi memiliki efek untuk menghilangkan gangguan jiwa seperti stress karena ada kandungan zat adiktif didalamnya. Namun, efek samping adalah terganggunya keseimbangan kepala, untuk ibu hamil yang daya tahan tubuhnya kurang bahkan dapat mengakibatkan hilang kesadaran yang lama kelamaan membuat janin terganggu kenyamanannya.
Lemahnya daya tahan tubuh ibu hamil yang mengonsumsi ekstasi akan mebuatnya beresiko mengalami komplikasi penyakit yang menyertai kehamilan, baik itu infeksi, anemia, berpotensi keguguran, pendarahan pasca persalinan gangguan ginjal, kenaikan tekanan darah.

iv. Duduk menjadi kurang kokoh
Salah satu efek mengonsumsi ekstasi adalah ibu hamil duduknya menjadi kurang kokok, hal ini disebabkan karena zat adiktif memberikan efek melemahkan keseimbangan pada otak.

v. Buruknya koordinasi tangan dan mata
Ibu yang mengonsumsi ekstasi akan mengakibatkan anak yang dikandungnya mengalami koordinasi tangan dan mata yang buruk



16. SOAL PUSAT : tabel URIN

Uji protein urin
a.       Masukkan urin sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi
b.      Tambahkan 8 tetes larutan reagen biuret
c.       Amati perubahan warna yang terjadi

Uji kandungan klorida(Cl)
a.       Masukkan 5 ml urin dalam tabung reaksi
b.      Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 10% ke dalam urin
c.      Amati perubahan yang terjadi adanya endapan putih menunjukkan adanya klorida radikal dalam urin




17. Analisis Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. (Konsep Etiolasi)

X = GELAP
Y = TEDUH
Z = TERANG

Bersdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan paling cepat terjadi pada kecambah yang disimpan diruang gelap. Peristiwa ini dikenal dengan istilah ETIOLASI

18. Mekanisme Kerja Imun ; Non-Spesifik

Mekanisme Pertahanan Non Spesifik
Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga respons imun alamiah. Yang merupakan mekanisme pertahanan non spesifik tubuh kita adalah kulit dengan kelenjarnya, lapisan mukosa dengan enzimnya, serta kelenjar lain dengan enzimnya seperti kelenjar air mata. Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit, polimorfonuklear) dan komplemen merupakan komponen mekanisme pertahanan non spesifik.
Permukaan tubuh, mukosa dan kulit
Permukaan tubuh merupakan pertahanan pertama terhadap penetrasi mikroorganisme. Bila penetrasi mikroorganisme terjadi juga, maka mikroorganisme yang masuk akan berjumpa dengan berbagai elemen lain dari sistem imunitas alamiah.
Kelenjar dengan enzim dan silia yang ada pada mukosa dan kulit
Produk kelenjar menghambat penetrasi mikroorganisme, demikian pula silia pada mukosa. Enzim seperti lisozim dapat pula merusak dinding sel mikroorganisme.

Komplemen dan makrofag
Jalur alternatif komplemen dapat diaktivasi oleh berbagai macam bakteri secara langsung sehingga eliminasi terjadi melalui proses lisis atau fagositosis oleh makrofag atau leukosit yang distimulasi oleh opsonin dan zat kemotaktik, karena sel-sel ini mempunyai reseptor untuk komponen komplemen (C3b) dan reseptor kemotaktik. Zat kemotaktik akan memanggil sel monosit dan polimorfonuklear ke tempat mikroorganisme dan memfagositnya.



19. Struktur dan Fungsi Organ Batang

Jaringan pada Irisan Melintang Batang

Jika batang diiris secara melintang, umumnya jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri dari 3 bagian, yaitu epidermis, korteks dan stele.

a. Epidermis

Merupakan jaringan pada batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat tanpa ada ruang antar sel, pada dinding luarnya terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Tumbuhan yang telah berumur tua, fungsi jaringan primer digantikan oleh kambium. Kambium ini melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel.

b. Korteks

Merupakan jaringan pada batang yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis serta mempunyai banyak ruang antar sel. Pada jaringan ini terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan.

c. Silinder pusat (Stele)

Bagian dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Perisikel terletak setelah jaringan endodermis dan mengelilingi berkas pembuluh batang, serta berfungsi sebagai pemberi kekuatan pada batang. Berkas pengangkut terletak pada bagian dalam perisikel. Berkas pengangkut terbagi 2 yaitu xilem dan floem. Xilem dan floem pada tumbuhan herba membentuk berkas pembuluh tersendiri yang berbentuk lingkaran. Xilem berada di sebelah dalam floem.

Terdapat dua tipe berkas pembuluh, yaitu tipe kolateral terbuka dan tipe kolateral tertutup. Tipe kolateral terbuka terdapat pada tumbuhan dikotil dimana terdapat kambium vaskuler yang memisahkan xilem dan floem. Sedangkan tipe kolateral tertutup terdapat pada tumbuhan monokotil, dimana pada berkas pembuluhnya tidak terdapat kambium vaskuler. Bagian tengah pada batang terdapat empulur yang berfungsi sebagai tempat menyimpan zat-zat makanan. Empulur terdiri dari sel-sel parenkim yang besar dan berdinding tipis.

Jaringan pada Irisan Membujur Batang

Jika batang diiris secara membujur terlihat daerah titik tumbuh pada batang yang terdiri atas tiga kelompok sel pemula sebagai pembentuk jaringan-jaringan pada batang. Jaringan pembentuk batang tersebut terdiri atas:
· Dermatogen yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan epidermis
· Periblem yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan korteks
· Plerom yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan silinder pusat (stele)
Pembelahan sel yang terjadi pada titik-titik tumbuh disebut juga dengan pertumbuhan primer. Selain itu juga terdapat pertumbuhan sekunder akibar dari aktivitas kambium. Kambium pada batang mengalami pertumbuhan ke arah luar dan dalam. Aktivitas kambium ke arah dalam menghasilkan pembuluh xilem (kayu) sedangkan aktivitas ke arah luar menghasilkan pembuluh floem (kulit).

Pada batang, aktivitas kambium ke arah dalam lebih besar daripada ke arah luar. Hal ini menyebabkan jaringan pada batang bagian dalam (bagian kayu) akan lebih tebal daripada jaringan pada batang bagian luar (bagian kulit). Umumnya ini terjadi pada batang tumbuhan dikotil. Namun batang tumbuhan monokotil, jika telah mencapai ukuran tertentu tidak akan bertambah besar lagi karena tidak memiliki kambium sehingga pertumbuhan sekunder tidak terjadi. 



20. Menganalisa keterkaitan antara jaringan penyusun dengan mekanisme kerja sistem organ tumbuhan di Daun


1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan penyusun daun yang letaknya terdapat pada bagian atas dan bawah daun, sehingga sering disebutkan adanya jaringan epidermis atas dan epidermis bawah. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari patogen, paparan cahaya, kerusakan mekanis atau perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim. Jaringan epidermis mengalami modifikasi, yaitu:
· Kutikula. Kutikula terbentuk dari penebalan dinding sel luar epidermis atas. Kutikula berfungsi sebagai jaringan di bawahnya serta mencegah penguapan, sehingga dapat mengurangi kehilangan air melalui epidermis atas.
· Stoma. Stoma juga disebut dengan stomata karena berjumlah banyak. Stoma merupakan alat pengambil CO¬2 sebagai salah satu zat anorganik untuk fotosintesis dan mengeluarkan O2 sebagai hasil dari fotosintesis. Pada daun, stoma terletak di bagian epidermis bawah.
· Trikomata. Trikomata disebut dengan sel rambut halus. Trikomata terbentuk di epidermis atas atau bawah daun dan berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan.
· Bulliform dan velamen. Merupakan sel penyimpanan air yang berukuran lebh besar daripada sel epidermis lainnya.

2. Jaringan Mesofil

Jaringan mesofil tersusun dari jaringan-jaringan parenkim yang menempati sebagian besar ruang pada daun. Jaringan ini terdiri dari dua jaringan, yaitu:

a. Jaringan tiang

Jaringan tiang disebut juga sebagai jaringan pagar atau jaringan palisade. Jaringan penyusun daun ini berbentuk memanjang, tersusun rapi dan rapat serta terletak di bawah epidermis bagian atas daun. Fotosintesis lebih banyak terjadi di jaringan ini karena jaringan ini memiliki kloroplas yang lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

b. Jaringan bunga karang

Jaringan bunga karang disebut juga jaringan spons. Jaringan penyusun daun ini berbentuk hexagonal seperti pada sel-sel parenkim, tersusun sangat longgar dan lebih berongga daripada jaringan palisade dan berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan juga tempat penyimpan cadangan makanan.

. Berkas Pembuluh Xilem dan Floem

Sama halnya dengan akar, daun pun memiliki berkas pembuluh, yaitu xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Jaringan penyusun daun ini terletak di antara jaringan mesofil dan jaringan epidermis bawah. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan hara mineral yang dibawa dari xilem akar ke daun. Floem berfungsi untuk mendistribusikan fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

4. Jaringan Kolenkim dan Jaringan Sekretori

Selain ketiga jaringan utama tersebut, pada daun juga terdapat jaringan kolenkim serta jaringan sekretori. Kolenkim merupakan jaringan penguat, terletak di antara jaringan parenkim di lumen daun dan berfungsi untuk menguatkan daun dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Jaringan sekretori terdapat pada tumbuhan tertentu. Contoh dari jaringan sekretori pada daun ini misalnya terdapat pada saluran getah, sel-sel kristal dan kelenjar yang biasanya dapat ditemukan pada jaringan mesofil daun.







THE LITTLE MATCH GIRL ~ a translation of hans christian andersen's "den lille pige med svovlstikkerne"

  THE LITTLE MATCH GIRL Hari itu sangat dingin. Salju turun, dan hari hampir gelap. Malam tiba, malam terakhir tahun ini. Dalam cuaca dingin...