Nama : Feby Zulhiyah
NIM : 1905036001
Kelas : A/2019
Hari,
Tanggal : Selasa, 29 September 2020
Mata
Kuliah : Telaah Kurikulum IPA SMP
Dosen : Dr. H. Zulkarnaen , M.Si
BAHAN
AJAR IPA SMP
KD 3.11 Menganalisis
sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, serta
dampaknya bagi kehidupan di bumi. |
Indikator 1: Siswa mampu membedakan jenis-jenis benda langit dan
menyebutkan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh planet dalam tata surya |
Materi Bahan
Ajar: Tata
surya adalah susunan benda-benda lagit yang terdiri atas matahari sebagai
pusat tata surya, planet-planet,
komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi matahari a.
Matahari Matahari adalah salah
satu dari 100 miliar lebih bintang di Bima Sakti. Matahari merupakan bola gas
raksasa dengan diameter 1,4 x 106
km atau 109 kali lebih besar dibandingkan dengan diameter bumi dengan
temperatur permukaan sekitar 6.000 K. Semakin mendekati inti matahari maka
temperatur matahari akan semakin meningkat. Matahari terbuat terutama dari
hidrogen, kemudian helium. Sisanya berasal dari 7 elemen yaitu oksigen,
karbon, neon, nitrogen, magnesium, besi dan silikon. Lapisan-lapisan Matahari
terdiri dari bagian inti yang merupakan lapisan paling dalam matahari,
fotosfer, kromosfer, dan korona yang menjadi lapisan terluar Matahari. Matahari merupakan pusat
dari tata surya. Matahari adalah bintang yang memiliki massa dan gravitasi
terbesar dibandingkan bintang-bintang lainnya. Sehingga Matahari bisa membuat
planet-planet dan benda langit lainnya bergerak mengitari orbitnya. Dengan
kata lain, gravitasi yang dimiliki Matahari membuat seluruh planet tetap
dalam orbit masing-masing. Alasan mendasar inilah yang membuat Matahari
menjadi pusat tata surya. Matahari menarik planet-planet dengan gaya
gravitasinya yang besar sehingga mereka mengitari Matahari sesuai dengan
orbitnya. Peran Matahari sebagai
pusat tata surya begitu berpengaruh besar dalam keseimbangan tata surya. Jika
tak ada Matahari, planet-planet serta berbagai benda langit lainnya akan
bergerak lurus tanpa arah. Selain itu, panas yang dihasilkan Matahari
menghadirkan suhu yang ideal bagi planet-planet yang ada dalam dalam tata
surya. b. Planet Planet adalah suatu benda
langit dalam sistem tata surya yang tidak mampu memancarkan cahaya sendiri
serta mengorbit benda langit lainnya, yaitu Matahari, dengan lintasan dan
kecepatan tertentu. Pada sistem tata surya, planet-planet mengorbit
mengelilingi Matahari dengan lintasan berbentuk elips. Selain mengelilingi
Matahari, planet-planet juga berputar pada porosnya masing-masing. Istilah
ini disebut sebagai rotasi. Sedangkan istilah perputaran planet mengelilingi
Matahari disebut sebagai revolusi. Setiap planet dalam sistem tata surya
memiliki ciri yang berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh posisi planet
terhadap Matahari. Jika diurutkan mulai yang terdekat sampai terjauh dari
Matahari, diperoleh urutan Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus 1)
Merkurius Merkurius merupakan planet
terkecil di tata surya dengan diameter 4.878 km. Selain itu, Merkurius juga
merupakan planet yang paling dekat dengan matahari dengan jarak antara
merkurius-matahari sekitar 58,5 juta kilometer. Karena jaraknya yang sangat dekat dengan
matahari Suhu permukaannya di siang hari dapat mencapai 400o C
sedangkan di malam hari mencapai -180o C. Dengan kondisi yang
demikian ekstrim, dapat dipastikan bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat
btinggal di planet tersebut. Karena jaraknya yang paling dekat dengan
matahari Untuk satu kali periode revolusi, Merkurius hanya membutuhkan waktu
88 hari. Sedangkan untuk satu kali rotasi Merkurius membutuhkan waktu 58,65
hari. 2)
Venus Planet Venus atau biasa
disebut sebagai bintang kejora merupakan planet terdekat kedua dari Matahari,
dinamakan demikian karena planet ini dapat diamati di kala senja. Jarak antara
Venus dan Matahari adalah 108 juta kilometer. Permukaan planet Venus terdiri
awan tebal karbondioksida sehingga memiliki efek rumah kaca yang menyebabkan
Venus menjadi planet paling panas pada sistem tata surya dengan suhu konstan
460℃. Venus memiliki Periode
revolusi 225 hari dengan periode rotasi 241 hari. Venus memiliki diameter
12.104 km. Salah satu keunikan lain dari planet venus adalah arah rotasinya yang
searah dengan jarum jam, sehingga di planet venus matahari akan terbit dari
sebelah barat 3)
Bumi Bumi merupakan
satu-satunya planet di tata surya yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup.
Bumi memiliki atmosfer yang terdiri dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O) yang
berfungsi melindungi Bumi dari bahaya radiasi Matahari. Hal inilah yang
menyebabkan planet Bumi menjadi satu-satunya planet dalam anggota tata surya
yang dapat mendukung adanya kehidupan, selain itu 2/3 bagian bumi merupakan
air yang merupakan komponen pentin untuk menunjang kehidupan dari makhluk
hidup. Bumi merupakan planet
ketiga terdekat dari matahari dengan jarak Bumi ke Matahari sekitar 150 juta
kilometer dengan periode revolusi 365,3 hari dan periode rotasi 23 jam 56
menit. Tidak seperti merkurius dan venus yang tidak memiliki satelit, Bumi
memiliki satu satelit alami yaitu Bulan. Satelit alami adalah benda-benda
luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda
lain yang lebih besar daripada dirinya. 4)
Mars Planet Mars merupakan
planet keempat terdekat dari Matahari. Jarak antara Mars dan Matahari adalah
228 juta kilometer. Planet Mars sering disebut sebagai planet merah karena
permukaannya yang berwarna merah, hal ini disebabkan karena atmosfer Mars
banyak mengandung besi oksida (FeO) yang membuat mars tampak berwarna merah.
Selain besi oksida (FeO), Mars juga tersusun atas 95% karbondioksida (CO₂),
dan selebihnya merupakan nitrogen (N₂) dan argon (Ar). Mars memiliki atmosfer
yang tipis sehingga tidak bisa menyimpan banyak panas. Oleh karena itu suhu
di Mars berkisar dari sekitar -87 ℃ di musim dingin hingga maksimal -5 ℃ di
musim panas. Mars memiliki Periode revolusi selama 687 hari dengan periode
rotasi planet Mars yang hamper sama dengan bumi yaitu 24 jam 37 menit. Mars
memiliki 2 satelit yaitu Phobos dan Deimos 5)
Jupiter Jupiter adalah planet
terbesar dalam sistem tata surya. Diameternya planet Jupiter kira-kira 11
kali lebih besar daripada diameter Bumi yaitu
139.822 km. Jarak antara planet Jupiter dan Matahari adalah 780 juta
kilometer dengan periode revolusi 11,86 tahun dan periode rotasi 9,8 jam.
Jupiter memiliki 4 satelit besar dan 63 satelit kecil. Empat satelit terbesar
Jupiter adalah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Perlu diketahui bahwa, semakin
jauh jarak planet dengan matahari, maka suhu permukaannya akan semakin
dingin. Suhu permukaan Jupiter umumnya hanya mencapai -145o C.
Atmosfer jupiter mengandung 75% hidrogen (H₂) dan 24% helium (He). Jupiter
juga memiliki gas yang berwarna merah yang akan berputar mengelilingi
tengah-tengah planet Jupiter yang akan membentuk ikat pinggang merah raksasa
yang kemudian dapat menghasilkan badai besar dipermukaan Jupiter . 6)
Saturnus Saturnus atau yang biasa
disebut sebagai planet cincin adalah planet kedua terbesar setelah Jupiter
dalam tata surya dengan diameter 120.500 km. Dinamakan demikian karena Planet
Saturnus dihiasi oleh cincin yang tersusun atas es dan batuan yang sangat
besar. Jarak rata-rata Saturnus dengan Matahari adalah 1.425 juta kilometer
dengan periode rotasi 10 jam 2 menit dan periode revolusi 29,5 tahun. Jarak
yang sangat jauh dari matahari membuat Suhu di planet Saturnus dapat mencapai
-138o C. Atmosfernya diisi oleh gas
helium dan hidrogen. Hal ini menyebabkan massa jenis Saturnus cukup kecil,
sehingga seolah-olah bisa mengapung di atas air. Saturnus memiliki 9 satelit,
yaitu Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, dan Phoebe. 7)
Uranus Uranus yang berjarak 2880
juta kilometer dari Matahari menjadikannya sebagai planet kedua terjauh dari
matahari dengan periode rotasi 10 jam 8 menit dan periode revolusi 84 tahun
Uranus merupakan planet gas yang berwarna biru kehijauan dengan awan tebal
yang menutupinya. Planet ini memiliki atmosfer yang mengandung hidrogen (H),
helium (He), dan metana (CH₄). Uranus memiliki
ukuran empat kali lebih besar daripada
Bumi dengan diameter 51.120 km merupakan planet terdingin di sistem tata surya
dengan suhu atmosfer -224℃ dengan komposisi atmosfer yaitu helium, hydrogen
dan metana. Uranus memiliki lima satelit yaitu Miranda, Arie, Umbriel,
Titania, dan Oberon. 8)
Neptunus Neptunus merupakan planet
terjauh dari Matahari. Jarak Neptunus – Matahari adalah 4.510 juta kilometer
dengan periode revolusi 164,8 tahun dan periode rotasi 19 jam. Neptunus adalah planet yang memiliki angin
yang badai sehingga disebut dengan planet yang paling berangin dalam tata
surya. Planet neptunus ini memiliki kesamaan dengan uranus memiliki atmosfer
yang terdiri dari helium dan hidrogen serta memiliki gas metana yang sama
dengan planet neptunus. Neptunus memiliki dua satelit yaitu Triton dan
Nereid. c.
Asteroid Asteroid adalah benda
langit berukuran sangat kecil dan juga memiliki orbit terhadap matahari.
Artinya, asteroid juga mengelilingi matahari. Asteroid terbentuk dari batu
luar angkasa, dengan sedikit kandungan logam seperti nikel dan besi.
Asteroid-asteroid berkumpul di sebuah lintasan yang sangat terkenal, berada
di antara jalur lintasan orbit Mars dan Jupiter, dinamakan sabuk asteroid d.
Komet Komet sangat berbeda
dengan asteroid, komet adalah benda angkasa yang kecil dan padat yang hampir
seluruh isinya terbentuk dari gas dan debu yang membeku. Komet biasa juga
disebut bintang berekor. Garis edar komet tidak seperti orbit planet atau
satelit. Ada yang memiliki orbit berbentuk elips tetapi kebanyakan mempunyai
orbit berbentuk parabola. Komet terdiri atas kepala dan ekor. Ekor komet
sebenarnya merupakan bagian dari kepala komet yang terlempar keluar dari
tempatnya karena gaya dorong matahari. Semakin mendekati matahari, ekor komet
akan semakin memanjang. Komet yang jaraknya dekat dengan bumi akan secara
periodik tampak saat melintas. Misalnya komet halley yang terlihat setiap 76
tahun sekali. e.
Meteor dan Meteorit Meteor adalah
serpihan-serpihan benda padat yang beterbangan tidak beraturan yang berasal
dari serpihan asteroid, ekor komet atau pecahan dari benda-benda langit
lainnya yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga membuat
serpihan-serpihan benda langit tersebut melesat serta terbakar hingga sampai
ke arah bumi. Meteor juga disebut sebagai fenomena emisi cahaya dalam atmoser
Bumi. Kecepatan meteor memasuki atmosfer Bumi antara 11 sampai dengan 72
km/detik kemudian terbakar pada ketinggian sekitar 100 km. Meteor juga
disebut bintang jatuh. Benda langit yang beterbangan secara tidak teratur
dengan orbit tidak tetap dan tidak bercahaya disebut meteoroid. Meteoroid
yang jatuh karena gaya tarik bumi akan berpijar akibat gaya gesekan atmosfer
bumi. Jika mencapai permukaan bumi tanpa terbakar habis disebut meteroit |
Evaluasi Sebutkan
macam-macam benda langit beserta ciri khusus yang dimiliki oleh benda langit
tersebut! |
3.11 Menganalisis
sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, serta
dampaknya bagi kehidupan di bumi. |
Indikator 2: Siswa mampu memahami mengelompokkan
planet-planet berdasarkan kesamaan karakteristik dan sifatnya |
Materi Bahan Ajar: Terdapat
3 cara dalam mengelompokkan planet-planet dalam tata surya: a. Berdasarkan pada Bumi sebagai pembatas Jika didasarkan pada bumi
sebagai pembatas, planet dikelompokkan menjadi 2 , yaitu: 1) Planet inferior. Planet kelompok ini adalah
planet-planet yang orbitnya terletak di dalam orbit Bumi. Planet inferior
hanya ada dua, yaitu Merkurius dan Venus. 2) Planet superior. Planet ini memiliki orbit di luar
orbit Bumi saat mengitari Matahari. Planet superior beranggotakan Planet
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, b. Berdasarkan lintasan asteroid sebagai pembatas Jika didasarkan pada lintasan
asteroid sebagai pembatas, planet dikelompokkan menjadi 2 , yaitu: 1) Planet dalam (inner planets), Planet kelompok ini
memiliki orbit di dalam lintasan asteroid, yaitu Planet Merkurius, Venus,
Bumi, Mars. 2) Planet luar (outer planets). Kelompok planet ini
memiliki orbit di sisi luar lintasan asteroid. Planet yang termasuk planet luar adalah
Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus c. Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusunnya Jika didasarkan pada ukuran
dan komposisi bahan penyusunnya, planet dikelompokkan menjadi 2 , yaitu: 1) Planet terrestrial atau planet kebumian. Planet
kelompok ini memiliki ukuran dan komposisi penyusunnya (batuan) mirip dengan
Bumi. Planet terrestrial atau “semarga” dengan Bumi adalah Planet Merkurius,
Venus, dan Mars. 2) Planet jovian atau planet raksasa. Kelompok ini
beranggotakan planet-planet berukuran besar dan komposisi penyusunannya mirip
Jupiter, yaitu terdiri dari sehagian besar es dan gas hidrogen. Planet jovian
terdiri dari Planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. |
Evaluasi Bagaimana
cara dalam mengelompokkan planet-planet? |
3.11 Menganalisis
sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, serta
dampaknya bagi kehidupan di bumi. |
Indikator 3: Siswa mampu menganalisis gerak rotasi dan revolusi bumi serta pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari |
Materi Bahan
Ajar: a.
Rotasi Bumi dan
Pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari Gerak rotasi Bumi adalah
gerak Bumi mengitari porosnya sendiri. Gerak ini dengan arah negatif atau
timur, yaitu dari barat ke timur. Jika kita lihat dari pesawat antariksa
tepat di atas kutub utara, maka bumi berotasi berlawanan arah jarum jam (arah
negatif). Terdapat beberapa peristiwa yang diakibatkan oleh gerak rotasi bumi, diantaranya yaitu: 1) Peredaran semu harian benda langit Pergerakan Matahari dan benda-benda langit dari timur ke barat disebut sebagai peredaran semu harian benda langit. Ini karena pergerakan yang kita amati bukan semata-mata disebabkan oleh pergerakan Matahari dan bendabenda langit tersebut, melainkan disebabkan oleh rotasi Bumi dari arah barat ke timur. 2) Pergantian siang dan malam Belahan
Bumi yang terkena sinar matahari mengalami siang, sebaliknya yang tidak
terkena sinar matahari mengalami malam. Karena Bumi berotasi terus menerus
dari barat ke timur, maka setengah bagian Bumi yang terkena sinar Matahari
selalu bergiliran. Dengan kata lain, pada suatu tempat dalam sehari selalu terjadi
pergantian siang dan malam. 3) Perbedaan waktu Garis
bujur adalah garis khayal yang sejajar dengan garis tengah kutub. Perbedaan
waktu bergantung pada derajat garis bujurnya. Tempat-tempat yang berbeda
bujur 1o akan berbeda 4 menit (360o = 1440 menit) atau
berbeda 1 jam dalam 15o garis bujur (360 o = 24 jam).
Pembagian waktu berdasarkan garis bujur ditetapkan pada acuan garis bujur 0o
yang berada di kota Greenwich. Setiap garis bujur yang jauhnya 15o
, di sebelah barat akan lebih lambat 1 jam sedangkan di sebelah timur akan
lebih cepat 1 jam. Waktu
pada bujur standar dinamakan waktu standar atau waktu lokal. Waktu yang
ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke barat lebih kecil daripada waktu
yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke timur. Batas penanggalan
internasional ialah tempat-tempat yang terletak pada bujur 180o ,
di mana tempat di timur dan di barat bujur ini akan berbeda waktu satu hari. b.
Revolusi Bumi dan
Pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari Revolusi Bumi adalah gerak
Bumi pada orbitnya mengelilingi Matahari. Bidang orbit Bumi mengelilingi
Matahari disebut ekliptika. Selama mengitari Matahari, poros Bumi selalu
miring 23,5o terhadap garis yang tegak lurus ekliptika. Orbit
planet-planet lain tidak sebidang dengan ekliptika. Sudut antara bidang orbit
planet lain dengan ekliptika disebut inklinasi. Bumi berevolusi dalam arah
negatif (berlawanan arah jarum jam), artinya jika kita berada dalam pesawat
antariksa tepat di atas kutub utara maka kita akan melihat Bumi mengitari Matahari
dalam arah yang berlawanan arah jarum jam. Gerak
revolusi Bumi ini pun mengakibatkan beberapa peristiwa yang dapat dirasakan
oleh para penghuni planet ini, diantaranya adalah: 1) Perubahan lamanya siang
dan malam Pada
tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya, semua tempat di Bumi
(kecuali kutub) mengalami siang dan malam hari sama panjang, yaitu 12 jam.
Ini karena semua tempat mendapat sinar Matahari selama 12 jam dan tidak
mendapatkannya 12 jam. Tanggal 21 Juni ketika Matahari ada pada kedudukan
paling utara, yakni 23,5o LU (GBU), belahan Bumi utara mengalami
siang lebih panjang daripada malam. Sebaliknya di belahan Bumi selatan,
lamanya siang akan lebih pendek daripada malam. Daerah dalam lingkaran kutub
utara mendapat sinar Matahari selama 24 jam, sehingga siang akan terjadi
secara terus menerus pada waktu itu. Sebaliknya di daerah lingkaran kutub
selatan tidak mendapat sinar matahari selama 24 jam, sehingga malam terjadi
secara terus menerus pada waktu itu 2) Pergantian musim Belahan
bumi utara dan selatan mengalami 4 musim, yaitu musim semi, musim panas musim
gugur dan musim dingin. Setiap tanggal 21 Maret, belahan bumi utara dan
selatan mendapatkan penyinaran matahari dalam jumlah yang sebanding. Matahari
tampak mulai bergerak ke utara. Daerah di belahan bumi utara mulai
mendapatkan penyinaran matahari lebih banyak. Pada saat ini daerah di belahan
bumi utara mulai memasuki musi semi. Sebaliknya, daerah di belahan bumi
selatan mulai menerima penyinaran matahari yang makin sedikit. Saat ini
daerah terebut memasuki musim gugur. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21
Juni. Pada
tanggal 21 Juli, matahari mulai berada di kedudukan paling utara dan mulai
bergerak ke bagian selatan. Belahan bumi utara mulai memperoleh penyinaran
matahari yang makin berkurang. Pada saat ini bagian bumi utara mulai memasuki
musim panas. Sebaliknya, daerah di belahan bumi selatan mulai menerima
penyinaran matahari yang bertambah. Saat ini daerah tersebut mulai memasuki
musim dingin. Musim dingin ini berlangsung hingga tanggal 23 September. Pada
tanggal 23 September matahari kembali mencapai khatulistiwa dan mulai
bergerak ke belahan selatan. Sinar matahari di bagian bumi utara terus
berkurang dan di belahan bumi selatan semakin bertambah. Saat tersebut bagian
bumi utara memasuki musim gugur. Sebaliknya, bagian bumi selatan mengalami
musim semi. Musim ini berlangsung hingga tanggal 22 Desember. Pada
tanggal 22 Desember matahari berada pada kedudukan paling selatan dan
sekarang mulai bergerak ke utara. Daerah di bagian bumi utara mulai
memperoleh penyinaran matahari yang bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian
bumi selatan mulai mendapatkan penyinaran matahari yang berkurang. Saat ini
bagian bumi utara memasuki musim dingin dan bagian bumi selatan memasuki
musim panas. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Maret tahun berikutnya. 3) Gerak semu tahunan matahari Gerak
semu yang dimaksud adalah pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi
utara (22 Desember-21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara
ke belahan bumi selatan (21 Juni-21 Desember). Disebut gerak semu karena
sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu diakibatkan oleh terjadinya
revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring 4) Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke
bulan Adanya revolusi bumi mengakibatkan
bidang pandang kita di bumi sebagai pengamat akan selalu berubah-ubah setiap
bulannya .Misalnya pada bulan-bulan dimana saat itu di langit terlihat rasi
bintang waluku, pada bulan selanjutnya maka akan terlihat rasi bintang
scorpio, dan begitu seterusnya sampai satu tahun kemudian baru kita akan
kembali melihat rasi bintang waluku. 5) Penetapan kalender masehi Akibat
revolusi bumilainnya adalah mempengaruhi penetapan kelender masehi.
Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan timur, maka batas
penanggalan internasional ialah bujur 180o , akibatnya apabila di
belahan timur bujur 180o tanggal 14 maka di belahan barat bujur
180omasih tanggal 13, seolah-olah melompat satu hari. |
Evaluasi Selain berotasi bumi juga
mengalami revolusi. Gerak revolusi bumi jauh lebih lama daripada gerak rotasi
bumi. Penyebab perbedaan tersebut adalah? |
3.11 Menganalisis
sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, serta
dampaknya bagi kehidupan di bumi. |
Indikator 4: Siswa mampu menganalisis gerak rotasi dan revolusi bulan serta pengaruhnya terhadap terhadap kehidupan
sehari-hari |
Materi Bahan
Ajar: Rotasi dan Revolusi Bulan serta Pengaruhnya
terhadap Kehidupan Sehari-hari Pergerakan Bulan dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gerakan berputar pada porosnya, gerakan
mengelilingi Bumi, dan gerakan bersama Bumi mengelilingi Matahari. Rotasi Bulan adalah gerak Bulan yang berputar pada
sumbunya. Revolusi Bulan adalah gerak Bulan mengelilingi Bumi. Waktu revolusi
bulan sama dengan waktu rotasi Bulan sehingga menyebabkan wajah Bulan yang
menghadap Bumi selalu sama. Waktu yang diperlukan Bulan untuk berevolusi satu
kali adalah sekitar 29 hari atau satu bulan. Gerak
rotasi dan revolusi Bulan ini pun mengakibatkan beberapa peristiwa yang dapat
dirasakan oleh para penghuni planet ini, diantaranya adalah: 1)
Terjadi Macam-macam Fase bulan Fase Bulan adalah bentuk Bulan yang berbeda-beda saat diamati dari Bumi (sabit, kuartil, gibous, purnama). Bulan tampak bersinar karena memantulkan cahaya Matahari. Setengah bagian Bulan yang menghadap Matahari akan terang, dan sebaliknya setengah bagian yang membelakangi Matahari akan gelap. Ada empat fase Bulan yang terjadi, yaitu:
2)
Terjadi Pasang Surut Air Laut Pasang
surut air laut dapat dipengaruhi oleh gravitasi bulan atau gravitasi
matahari. Akan tetapi gravitasi bulan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada
gravitasi matahari karena jarak bulan lebih dekat ke bumi. Kondisi air laut
pasang terjadi dua kali yaitu saat bulan purnama dan bulan baru. Pada belahan
bumi yang mengalami bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan lebih
dekat daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Hal yang sama terjadi
pada belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak air laut dengan pusat
bulan lebih jauh daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Ini
mengakibatkan gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk menarik air
laut. Air laut menjadi sedikit lebih tinggi terhadap permukaan bumi, inilah
yang disebut air laut pasang Sedangkan
Pada belahan bumi yang tidak mengalami bulan purnama maupun bulan baru akan
mengalami kondisi air laut surut atau yang biasa disebut dengan pasang
perbani. Peningkatan ketinggian air laut di bagian yang mengalami bulan
purnama maupun bulan baru tentunya mengambil jatah air dari belahan bumi
lainnya. Hal ini menyebabkan belahan bumi lainnya mengalami permukaan laut
yang surut. Pada saat bulan separuh, air laut surut lebih banyak terjadi
karena bagian bumi tersebut berada tepat ditengah diantara bagian yang
mengalami bulan purnama dan bulan baru. 3)
Sebagai Dasar Penerapan Kalender Hijriyah Sistem
penanggalan Hijriyah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan yaitu lama
perputaran bulan mengelilingi bumi. Bulan membutuhkan waktu 29,5 hari untuk
mengelilingi bumi satu kali yang
dihitung 1 bulan. 4)
Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari Terjadinya
gerhana bulan dan gerhana matahari adalah akibat dari gerak bulan bersama Bumi mengelilingi Matahari. a) Gerhana Bulan Gerhana
Bulan terjadi apabila Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis
simpul, dengan posisi Bulan membelakangi Bumi (oposisi). Tentu saja gerhana
Bulan terjadi pada malam Bulan purnama. Gerhana Bulan terjadi karena Bulan
memasuki umbra Bumi. Karena pengaruh inklinasi Bulan terhadap ekliptika, maka
gerhana total tidak selalu terjadi pada saat Bulan purnama. Jika Bulan hanya
dekat simpul, maka hanya akan terjadi gerhana penumbra. Jika Bulan sangat
jauh dari simpul maka tidak terjadi gerhana Bulan pada saat Bulan purnama b) Gerhana Matahari Gerhana
matahari terjadi pada saat bulan berkonjungsi (Bulan baru) tepat pada simpul
atau setidak-tidaknya mendekati simpul, dan terjadi pada siang hari. Gerhana
Matahari terjadi karena umbra atau penumbra bulan menutupi Matahari. Gerhana
total terjadi ketika Bulan menutupi Matahari. Gerhana Matahari total terjadi
ketika umbra bulan menutupi Matahari |
Evaluasi Bagaimana
pengaruh gerak yang dilakukan oleh bulan bagi kehidupan sehari-hari? |
No comments:
Post a Comment