Saturday, October 17, 2020

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM KEGIATAN KE 4 MENGENAL JARINGAN PADA TUMBUHAN (Dasar Teori s/d Hasil Pengamatan)

 

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

KEGIATAN KE 4

MENGENAL JARINGAN PADA TUMBUHAN

 



NAMA                    : FEBY ZULHIYAH

NIM                        : 1905036001

PRODI                   : PENDIDIKAN FISIKA

KELOMPOK        : I (SATU)


LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2019









Kegiatan ke 4

Mengenal Jaringan Tumbuhan

 

A.       Tujuan Kegiatan

Mahasiswa dapat mengenal penyusun jaringan pada tumbuh- tumbuhan

 

B.       Kajian Pustaka

Tumbuhan memiliki organ-organ yang tersusun atas jaringan-jaringan yang berbeda, yang pada akhirnya terdiri dari berbagai tipe sel yang berbeda. Jaringan adaalah sekelompok sel dengan fungsi atau struktur yang sama, atau dua-duanya (Chambell, 2008: 316)

Setiap organ tumbuhan akar, batang atau daun memiliki jaringan dermis, vaskuler, dan dasar. Masing-masing dari ketiga kategori ini membentuk sistem jaringan, sebuah unit fungsional yang menghubungkan semua organ tumbuhan (Chambell, 2008: 319)

Sistem jaringan dermis adalah lapisan pelindung terluar tumbuhan. Seperti kulit kita, sistem tersebut menjadi barisan pertahanan pertama melawan kerusakan fisik dan patogen. Pada tumbuhan tak berkayu, sistem jaringan ini biasanya merupakan jaringan tunggal yang disebut epidermis,  selapis sel yang tersusun rapat (Chambell, 2008: 319)

Pada dedaunan dan kebanyakan batang, kutikula, lapisan berlilin pada permukaan epidermis, membantu mencegah kehilangan air. Pada tumbuhan berkayu, jaringan pelindung yang disebut periderm menggantikan epidermis di daerah-daerah yang lebih tua pada batang dan akar (Chambell, 2008: 319)

Sistem jaringan vaskuler melaksanakan transpor material jarak jauh antara sistem akar dan sistem tunas. Kedua tipe jaringan vaskuler adalah xilem dan floem. Xilem mengantarkan air dan mineral terlarut ke atas dari akar menuju tunas. Floem mentranspor gula, yang merupakan produk fotosintesis, dari tempat pembuatannya (biasanya daun) ke tempat yang membutuhkan biasanya akar dan tepat-tempat pertumbuhan, seperti daun dan buah yang sedang berkembang (Chambell, 2008: 320)

Jaringan yang bukan jaringan dermal maupun vaskuler adalah bagian dari sistem jaringan dasar. Jaringan dasar yang terletak dibagian internal dari jaringan vaskuler disebut empulur, dan jaringan dasar yang terletak dibagian eksternal jaringan vaskuler disebut korteks.sistem jaringan dasar bukan sekedar pengisi ruang kosong. Sistem tersebut mencakup berbagai macam sel yang terspesialisasi untuk fungsi-fungsi seperti penyimpanan, fotosintesis dan pendukung (Chambell, 2008: 321)

Tumbuhan mampu melakukan pertumbuhan inderminat karena mereka memiliki jaringan yang terus-menerus bersifat embrionik, disebut meristem. Ada dua tipe utama meristem: meristem apikal dan meritem lateral. Meristem apikal terletak di ujung akar dan tunas, menyediakan sel-sel tambahan yang memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh memanjang, proses yang dikenal sebagai pertumbuhan primer (Chambell, 2008: 321)

Tumbuhan berkayu juga mengalami penambahan lingkar batang dan akar yang tidak lagi tumbuh memanjang. Pertumbuhan yang menebal ini, dikenal sebagai pertumbuhan sekunder, disebabkan oleh aktivitas maristem lateral yang disebut kambium vaskuler dan kambium gabus. (Chambell, 2008: 321, 324)

Pada tumbuh-tumbuhan, sel-sel yang membentuk jaringan meristem adalah juga dalam keadaan muda (embrional). membran selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan bentuk yang teratur, antara segiempat dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih penuh dengan protoplas serta vakuola yang kecil-kecil. Dalam kondisi demikian ini sifat khusus dari jaringan muda  yaitu “ sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk membelah”, yang dalam istilah lainnya disebut maristematis (Yayan, 2011: 112)

Menurut Sri (2006: 11) pengelompokan meristem didasarkan pada berbagai kriteria, yaitu tempatnya dalam tubuh tumbuhan, asal usul dan jaringan yang dihasilkan, struktur, tahap perkembangan, dan fungsinya. Menurut tempatnya, meristem dalm tubuh tumbuhan dibedakan menjadi tiga:

1. Meristem pucuk, yang terdapat pada bagian pucuk akar dan batang

2. Meristem interkalar, yang terdapat diantara jaringan dewasa

3. Meristem lateral, yang letaknya sejajar dengan permukaan

Menurut Yayan (2011: 114) macam macam meristem berdasarkan asal terjadinya adalah:

1. Primer, yaitu jaringan muda yang berasal dari sel-sel embrio (pada ujung akar, ujung batang tumbuhan dewasa)

2. Sekunder, yaitu berasal dari jaringan dewasa yang selanjutnya berubah menjadi muda lagi (meristematis)  atau yang tenttunya masih ada kaitan dengan jaringan muda primer.

Menurut Chambell (2008: 322-323) contoh-contoh sel tumbuhan terdiferensiasi:

1. Sel-sel Parenkim

Memiliki dinding primer yang relatif tipis dan fleksibel, dan sebagian besar tidak memiliki dinding sekunder. Saat dewasa,sel-sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang besar. Sel-sel parenkim melaksanakan sebagian besar fungsi metabolik tumbuhan, yaitu menyintesis dan menyimpan berbagai produk organik. Misalnya, fotosintesis terjadi di kloroplas-kloroplas sel parenkim pada daun.

Sejumlah sel parenkim pada batang dan akar memiliki plastida tak berwarna yang menyimpan pati. Jaringan berdaaging kebanyakan pada buah terutama tersusun atas sel-sel parenkim. Sebagian besar sel-sel parenkim mempertahankan kemampuannya untuk membelah dan berdiferensiasi menjadi tipe-tipe sel  tumbuhan yang lain di bawah kondisi-kondisi tertentu selama penyembuhan luka.

2. Sel-sel Kolenkim

Sel-sel kolenkim yang terkelompok didalam untaian atau silender, membatu mendukung  bagian-bagian tunas tumbuhanyang muda. Sel-sel kolenkim memiliki sel yang lebih tebal daripada sel-sel parenkim, walaupun dinding-dindingnya menebal secara tidak merata. Sel-sel ini memberikan dukungan fleksibel tanpa menghambat pertumbuhan.

3. Sel-sel Sklerenkim

Berfungsi sebagai unsur-unsur pendukung pada tumbuhan,, namun dengan dinding sekunder tebal yang biasanya diperkuat oleh lignin. Sel-sel sklerenkim lebih kaku daripada sel-sel kolenkim. Sel-sel sklerenkim dewasa tidak dapat memanjang, dan mereka terdapat di daerah-daerah tumbuhan yang telah berhenti tumbuh memanjang.

Dua tipe sel-sel sklerenkim, dikenal sebagai sklereid dan serat terspesialisasi seluruhnya untuk mendukung dan memperkuat tumbuhan. Sklereid, yang lebih pendek dari serat dan berbentuk tidak teratur, memiliki dinding sekunder yang terlignifikasi dan sangat tebal. Sklereid menyebabkan kulit kenari dan selaput biji mengeras.

Serat, yang biasanya tersusun dalam benang-benang, berukuran panjang, langsing dan meruncing. Beberapa diantaranya dimanfaatkan secara komersial, misalnya serat rami untuk membuat tali dan serat flax yang dipintal menjadi linen.

4. Sel-sel Pengankut Air pada Xilem

Kedua tipe sel pengngkut air, trakeid dan unsur pembuluh adalah sel-sel panjang yang berbentuk pipa yang mati saat dewasa secara fungsional. Trakeid ditemukan didalam xilem hampir semua tumbuhan vaskular. Selain trakeid, sebagian besar angiosperma, serta segelintir gimnosperma dan tumbuhan vaskuler tak berbiji memiliki unsur-unsur pembuluh

Trakeid adalah sel-sel yang panjang dan tipis dengan ujung meruncing. Unsur unsur pembuluh umumnya lebih lebar, lebih pendek, berdinding lebih tipis dan kurang meruncing dibandingkan trakeid. Unsur -unsur pembuluh tersusun dengan ujung-ujung yang bersentuhan, membentuk pipa mikro panjang yang disebut pembuluh.

5. Sel-sel Pengangkut Gula pada Floem

Sel-sel pengangkut gula pada floem tetap hidup saat dewasa secara fungsional. Pada tumbuhan vaskuler tak berbiji dan himnosperma, gula dan nutrien-nutrien organik yang lain ditranspor melalu sel-sel yang panjang dan sempit, disebut sel tapis. Pada floem angiosperma, nutrien-nutrien ini  ditranspor melalui pembuluh tapis, yang terdiri dari rangkaian sel-sel yang disebut unsur pembuluh tapis. Walaupun hidup, unsur pembuluh tapis tidak memiliki nukleus, ribosom, vakuola yang jelas dan unsur sitoskeletal. Reduks isi sel ini memungkinkan nutrien-nutrien melewati sel dengan mudah.

Bayam adalah sayuran yangmemiliki gizi lengkap bagi penderita anemia. Bayam terdiri dari beberapa jenis diantaranya adalah jenis bayam cabut (Amaranthus tricolor L), bayam tahun atau bayam kakap (Amaranthus hybridhus L) dan jenis bayam duri (Amaranthus spinosus L) (Kusmiati, dkk., 2014)

Rumput gajah (Pennisetum pupureum) adalah tanaman yang dapat tumbuh di daerah dengan minimal nutrisi. Rumput gajah membutuhkan minimal atau tanpa tambahan nutrient. Sehingga tanaman ini dapat memperbaiki kondisi tanah yang rusak akibat erosi (Kurniawan, 2010)


C.  Alat  dan Bahan

1.    Alat

a.         Mikroskop Cahaya                                 1 unit

b.        Kaca objek                                             1 buah

c.         Kaca penutup                                         1 buah

d.        Pipet tetes                                              1 buah

e.         Cutter                                                     1 buah

f.          Silet                                                       1 buah

2.    Bahan

a.         Batang bayam tahunan (Amaranthus hybridus)

b.        Batang rumput gajah (Pennisetum purpureum)

c.         Aquades

 

D.  Cara Kerja

1.   Bahan yang akan digunakan dipotong melintang dan diusahakan dibuat setipis mungkin

2.  Potongan bahan melintang bahan diletakkan pada kaca objek, kemudian diberi setetes air dan ditutup dengan kaca penutup

3.  Potongan melintang bahan diamati dengan perbesaran lemah ( 10 x 4), kemudian dengan perbesaran yang lebih kuat

4.  Bentuk sel digambar dan diberi keterangan






No comments:

Post a Comment

THE LITTLE MATCH GIRL ~ a translation of hans christian andersen's "den lille pige med svovlstikkerne"

  THE LITTLE MATCH GIRL Hari itu sangat dingin. Salju turun, dan hari hampir gelap. Malam tiba, malam terakhir tahun ini. Dalam cuaca dingin...