Monday, December 24, 2018

Artikel Sosiologi : Kearifan Lokal yang mulai terkikis

Nama : Feby Zulhiyah
Kelas : XII Mipa 3
Tugas Artikel Sosiologi

Tema : “Kearifan Lokal yang Mulai Terkikis Seiring dengan Perkembangan Zaman(Modernisasi & Globalisasi)”
Judul : “ Ironi Perkembangan Teknologi, Mendekatkan yang Jauh , Menjauhkan yang Dekat”



Menurut Wikipedia,2018 Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut.
Sedangkan menurut pendapat lain “ Kearifan Lokal adalah suatu bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat atau dikatakan bahwa kearifan lokal”(Sibrani,2012).
Dewasa ini era globalisasi dan modernisasi memasuki semua negara, termasuk Indonesia. Budaya lokal kian tergerus arus. Masyarakat muda yang diharapkan menjadi penerus warisan bangsa terlihat acuh tak acuh, tidak ada kepedulian dalam pelestarian budaya tersebut.
Tanpa kita sadari disamping mendatangkan banyak manfaat, sejatinya globalisasi dan modernisasi banyak menciptakan kerugian-kerugian, terutama pada hal-hal yang bersifat normatif dalam hal budaya lokal, seperti cara berperilaku dan gaya hidup yang berporos pada budaya barat. Bahkan ideologi berpikir kesenangan semata (hedonisme) sering terlihat dalam ruang lingkup sosial.
Hingga saat ini banyak dari kita yang tidak sadar bahwa satu persatu kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini hilang satu persatu. Salah satu contoh nyata di masyarakat yaitu budaya saling menyapa. Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa budaya saling menyapa atau beramah tamah dengan orang lain merupakan bagian dari salah satu kearifan lokal bangsa Indonesia. Beramah tamah dengan orang yang tidak dikenal bahkan mungkin menjadi sesuatu yang asing dan terlihat aneh menurut generasi muda zaman sekarang. Banyak yang berpikir, untuk apa beramah tamah pada orang yang tidak dikenal?
Ironi memang, jangankan beramah tamah dengan orang yang tak dikenal, menyapa tetangga di lingkungan pun rasanya menjadi pemandangan yang sangat langka, terutama di kota-kota besar atau perumahan perumahan elit. Banyak dari mereka yang lebih memilih berada di dalam rumah dan asik berbincang ria bertukar pendapat dengan orang orang di media sosial daripada harus repot - repot berbasa-basi dengan warga di sekitar tempat tinggal.
Remaja pun tak jauh berbeda, banyak dari mereka yang lebih mementingkan media sosial dan strata mereka di media sosial daripada mengobrol atau sekedar saling menyapa. Ironi ini terjadi lagi, dimana mereka mengenal banyak orang dari sekolah lain tapi bahkan tak mengenal seseorang yang satu angkatan atau satu sekolah dengannya.
Tidak hanya itu, komunakasi antar orang tua dan anak sangan lah kurang, tidak sesering komunikasi mereka dengan orang lain. Bahkan nyatanya banyak dari orang lain terkadang lebih tau tentang anak itu daripada orang tua nya sendiri. Lihat bagaimana teknologi membuat sebuah hubungan keluarga menjadi sejauh itu?
Disadari atau tidak karna media sosial dan segala perkembangan teknologi juga banyak remaja yang tidak peka akan kehidupan sosial nya. Sengaja menutup mata dan telinga akan apa yang terjadi selama itu tidak merugikan dirinya. Sungguh miris memang jika melihat fakta dilapangan. Agaknya memang banyak sekali dari remaja yang benar benar sudah melupakan kodratnya sebagai makhluk sosial.
Perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih memang memudahkan kita untuk berkomunikasi jarak jauh, tapi seharusnya hal itu tidak menjadi alasan untuk kita mengabaikan lingkungan sekitar kita. Bagaimanapun kehidupan sosial itu penting, karna apabila kita sedang berada alam kesulitan, siapa lagi yang akan membantu kita menyelesaikan masalah selain orang-orang disekitar kita?.
Mulaiah untuk peka terhadap lingkungan sekitar. Tinggalkan dunia maya itu dan mulai hidup di dunia nyata. Banyak hal yang dapat kamu dapatkan di dunia nyata yang tak kamu temukan di dunia maya. Di dunia nyata sebuah senyum tulus untuk keramah tamahan bahkan dapat membuat orang yang awalnya tidak kenal menjadi seorang sahabat.

No comments:

Post a Comment

THE LITTLE MATCH GIRL ~ a translation of hans christian andersen's "den lille pige med svovlstikkerne"

  THE LITTLE MATCH GIRL Hari itu sangat dingin. Salju turun, dan hari hampir gelap. Malam tiba, malam terakhir tahun ini. Dalam cuaca dingin...